Hubungi Kami
Dengan WhatsApp

Yan Nugroho Ecosystem Manager

Pria dan Wanita Bisa Terbebas Dari Kanker Payudara, Caranya?

Jun 07, 2022

Angka kejadian kanker payudara masih meningkat setiap tahunnya. Data dari Globocan (2020) menunjukkan terdapat 2.261.419 kasus baru dengan jumlah kematian 684.996 di seluruh dunia. Bahkan WHO juga mengungkapkan setiap 53 menit setidaknya ada satu orang yang meninggal karena kanker payudara. Tingginya angka kejadian disebabkan karena tingkat kewaspadaan yang masih sangat rendah terhadap pengetahuan, gejala, dan faktor risiko kanker payudara.

Mirisnya lagi, data dari RS Kanker Dharmais memperlihatkan bahwa Indonesia darurat kanker payudara. Bagaimana tidak? Kanker payudara menempati urutan pertama sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita di Indonesia. Dimana kanker ini menyerang pria dan wanita dengan perbandingan 1:100.

Meski mayoritas penderita kanker payudara adalah kaum wanita, namun bila kanker ini berhasil menyerang pria, perjalanan penyakitnya menjadi lebih cepat sehingga ancaman kematiannya menjadi lebih besar. Penyebabnya, jaringan di sekitar payudara pria tidak setebal wanita.

Hati-hati Salah Pengobatan!

Mengutip dari ebook berjudul Kanker Pada Wanita dan Genetika, kanker payudara dapat terjadi karena pertumbuhan sel tidak terkontrol yang tumbuh pada bagian payudara. Pertumbuhan sel kanker pada payudara akan membentuk tumor yang dapat terlihat seperti benjolan, iritasi kulit, nyeri pada payudara atau puting, puting yang masuk ke dalam, warna yang kemerahan, terjadi penebalan kulit pada area payudara, maupun keluarnya cairan selain susu melalui puting.

Setelah mengetahui gejala kanker payudara tersebut, Anda bisa melakukan pemeriksaan fisik sedini mungkin. Apalagi penelitian menunjukkan 80% kasus kanker payudara diketahui dengan pengamatan fisik, salah satunya pemeriksaan sadari (periksa payudara sendiri).

Deteksi dini sangat penting dilakukan mengingat inilah langkah terbaik untuk mencegah terkena kanker payudara. Sebab, jika Anda menderita kanker payudara, maka Anda harus menjalankan serangkaian pengobatan. Mulai dari operasi pengangkatan tumor, kemoterapi, radiasi, ataupun mengonsumsi obat-obatan khusus penderita kanker payudara. Terapi inipun dapat memberikan efek samping seperti kerontokan pada rambut, keringnya kulit, kerusakan pada kuku, muntah, mual, dan efek samping lainnya.

Saat menghadiri Health Seminar yang diadakan KlikDNA, dokter spesialis bedah onkologi, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B(K)Onk, M.Epid, MARS juga menyampaikan bahwa pengobatan yang tepat dan optimal harus dilakukan dengan mempelajari profil DNA terlebih dahulu. 

Hal ini dikarenakan adanya variasi genetik tertentu yang tidak disarankan untuk melakukan radiasi karena bisa memicu terjadinya keganasan sekunder pada penderita kanker payudara. Sehingga penderita kanker disarankan untuk mengetahui profil DNA guna menemukan strategi dan jenis obat yang sesuai genetik.

Baca juga: Kenapa Efek Obat Berbeda Pada Setiap Orang?

Siapa yang Berisiko?

Setiap manusia, pria dan wanita mungkin saja terdiagnosa kanker payudara. Hanya saja risiko Anda terkena kanker payudara berbeda-beda, ada orang dengan risiko rendah, sedang, hingga tinggi. Dimana faktor lingkungan, hormonal, gaya hidup, dan faktor genetik sangat berperan terhadap kemunculan kanker payudara. Tentu saja mengetahui risiko kanker payudara secara genetik menjadi lebih mudah berkat teknologi tes DNA.

Seperti kisah pilu yang dialami Angelina Jolie ketika dirinya harus kehilangan ibu dan neneknya akibat kanker ovarium serta kanker payudara. Atas dasar itulah, Angelina Jolie memutuskan untuk tes DNA sejak dini.

Beberapa variasi genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara dengan penetrasi tinggi, seperti BRCA1, BRCA2, PTEN, TP53, CDH1, dan STK11. Sedangkan variasi genetik dengan penetrasi sedang diantaranya CHEK2, BRIP1, ATM, dan PALB2.

Dengan mengenali profil DNA tentunya tingkat risiko akan diketahui lebih dini dan Anda akan lebih waspada. Bahkan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menyampaikan peluang sembuh bagi penderita kanker payudara bisa mencapai 98% jika terdeteksi dini dan diobati secara medis. Sayangnya, masyarakat Indonesia baru menyadari dirinya terkena kanker payudara saat stadium lanjut.

Namun Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya teknologi sudah semakin canggih dan pengetahuan semakin terbuka, sehingga Anda dapat dengan mudah mengetahui profil DNA. Tentu saja salah satu perusahaan swasta pertama yang mengembangkan alat pengambilan sampel DNA berupa DNA Key adalah KlikDNA.

Penasaran dengan DNA Key dan cara mendapatkannya? Silakan hubungi customer support KlikDNA di nomor 0816307362 atau email kami di support@klikdna.com.

Ayo, ketahui risiko Anda terkena kanker payudara dan temukan pengobatan yang optimal. Jadi, tunggu apalagi? Ambil DNA Key sekarang!